kuliah · yeni herdiyeni

Sistem Imunitas Inspirasi Deteksi Spam Otomatis

Pernahkah anda dipusingkan dengan spam di account email anda..? pastinya anda dibuat tak nyaman dengan adanya spam ketika membuka email. Terkadang walaupun sudah menggunakan software spam filter untuk mendeteksi spam, masih saja ada spam yang lolos masuk kedalam account kita. Belum lagi jika spam filter tersebut malah justru menyaring email yang bukan spam.. Tentunya email tersebut tidak akan masuk kedalam inbox kita.

Sofware spam filter pun memerlukan bantuan pengguna untuk menuliskan daftar spam atau memberi tanda pada email spam. Makanya tidak heran jika spam tersebut belum ada didalam daftar, maka spam itu akan lolos masuk kedalam inbox. .. 🙂

Hmm… adakah solusi lain untuk mendeteksi spam email ..??

Coba anda bayangkan spam email adalah virus atau bakteri yang bisa masuk kedalam tubuh manusia. Tubuh kita tidak diberi daftar virus/bakteri oleh Tuhan. Bayangkan betapa repotnya kita jika harus selalu mengupdate daftar virus/bakteri itu secara periodik … :p

Jadi bagaimana tubuh manusia bisa mengenali virus/bakteri yang berbahaya bagi tubuh dan membunuh kuman tersebut sehingga tidak mengganggu kesehatan manusia…? Jawabnya ada pada keajaiban sistem imunitas (immune system).

Imunitas adalah kemampuan daya tahan tubuh untuk melawan penyakit atau melawan infeksi dengan melawan substansi asing yang masuk kedalam tubuh seperti mikroorganisme (bakteri, virus, protozoa dan kuman), parasit seperti cacing dan sel kanker. Mikroorganisme ini disebut dengan patogen (infectious agents).

Cara kerja sistem imunitas adalah sebagai berikut: Patogen (infectious agents) bila mengintervensi tubuh mula-mula akan berhadapan dengan elemen sistem imunitas natural (innate). Bila sistem immune natural ini dapat dirusak, patogen akan berhadapan dengan sistem imun adaptif yang bereaksi secara spesifik untuk mengeliminasi dan menghancurkan patogen. Sistem imun adaptif menghasilkan imun memori untuk memberi reaksi sejenis yang lebih baik pada infeksi atau intervensi patogen yang sama berikutnya.

Sistem imunitas terdiri dari tiga lapisan. Lapisan pertama terdapat pada permukaan tubuh yang terdiri dari kulit membran mukosa (mucosal membrane), sekresi alami dan bakteri alami yang berfungsi melawan infeksi . Lapisan kedua adalah sistem imunitas non-spesifik (innate immune system). Lapisan kedua berfungsi untuk melawan infeksi yang mampu menembus pertahanan lapis pertama. Pada lapisan ini terdapat fagosit, macropage system, protein complement, fever, interferon, sitokinin dan inflamasi. Lapisan ketiga yaitu sistem imunitas spesifik atau adaptive immunitiy. Lapisan ini melibatkan dua jenis sel darah putih (limfosit) yang dihasilkan disumsum tulang belakang. Limfosit yang sudah matang akan berubah menjadi limfosit B (sel B) sedangkan yang belum dewasa akan menuju kelenjar timus dan terdeferensiasi menjadi imfosit T (sel T). Pada lapisan ini terdiri dari B-cell (humoral) dan T-Cell (cell-mediated).

Lapisan pertama dan lapisan kedua tidak dapat mengenali benda asing. Lapisan ini berperan sebagai lapisan pertahanan pertama terhadap invasi substansi asing masuk kedalam tubuh.

Lapisan tiga atau sistem imunitas spesifik/adaptive inilah yang dapat mengenali benda asing yang masuk kedalam tubuh. Sistem imunitas ini berkembang karena diinduksi/distimulasi oleh intervensi subtansi benda asing yang masuk kedalam tubuh. Substansi yang menginduksi imunitas spesifik disebut dengan antigen. Sistem imunitas spesifik atau adaptif dapat menghancurkan patogen yang lolos dari sistem kekebalan non-spesifik. Sifat dasar dari sistem imunitas spesifik yaitu menghasilkan “immune memoryyang mampu memberikan respon lebih efektif pada infeksi berikutnya. Bagian inilah yang mampu menyimpan informasi antigen yang pernah masuk sehingga bisa mengenali antigen tersebut dan dan akhirnya membunuh antigen tersebut ketika masuk kedalam tubuh sehingga tubuh dapat terlindungi.

Yang berperan pada sistem imunitas adaptif adalah sel T (imunitas selular) dan sel B (imunitas humoral). Jika ada benda asing masuk kedalam darah, maka sel B akan membelah dan berdeferensiasi menjadi sel B memori dan sel Plasma. Sedangkan sel T akan berdeferensiasi pada sel timus dan menghasillkan 4 sel  yaitu sel T penolong (sel T helper), sel T penekan, sel T sitotoksik dan sel T memori.

Sel B memiliki imunoglobin pada permukaannya yang dapat digunakan untuk mengenali  suatu antigen. Sel plasma akan terbentuk jika sel B telah berhasil mengidentifikasi antigen dan akan mensekresikan antibodi ke seluruh tubuh. Sel T yang telah matang (dewasa) akan berkembang menjadi beberapa jenis sel T yang dapat mengenali antigen.

Proses pengenalan antigen oleh sel B dan sel T inilah yang menginspirasi para peneliti untuk menemukan algoritme sistem imunitas buatan (artificial immune algorithm) untuk menyelesaikan masalah komputasi. Kemampuan sel B dan sel T untuk membuat sel memori menjadi insiprasi yang sangat berharga untuk membuat sistem bersifat adaptif terhadap munculnya antigen baru yang masuk kedalam tubuh sehingga dapat melindungi tubuh dari serangan benda asing tersebut. Mekanisme inilah yang menginspirasi agar sistem mampu mendeteksi spam secara otomatis dan bersifat adaptif. Subhanallah…

Bagaimana mekanisme tersebut bekerja..? ..Nantikan buku yang sedang saya rampungkan mengenai Keajaiban Biologi – Inspirasi Algoritme… 🙂

Semoga bermanfaat…

4 thoughts on “Sistem Imunitas Inspirasi Deteksi Spam Otomatis

  1. “Nantikan buku yang sedang saya rampungkan mengenai Inspirasi Algoritme dari keajaiban biologi… ”

    woowww!! ibu mau bikin buku, saya nantikan bu 😀

  2. menarik… aku punya buku Pulse:The Coming Age of Systems and Machines Inspired by Living Things – Robert Frenay… dapet dari Indonesia Book Fair kemarin.. mungkin bisa dijadikan tambahan inspirasi..

Leave a reply to Yeni Cancel reply